Cahaya matahari pagi menyinari layar laptop Ali. Jam menunjukkan pukul 3 sore, namun bagi Ali, ini adalah awal harinya. Dengan secangkir teh pahit di tangan, ia memulai pekerjaannya sebagai seorang penjaga website , entah apa bahasa kerennya. Di tengah kesendiriannya, sebuah notifikasi Facebook menarik perhatiannya. Sebuah pesan dari seorang wanita Indonesia yang sedang mencari freelancer untuk proyeknya.

Sarti namanya. 

Sarti dalam akun fivernya nge chat akun milik orang Pakistan, Ali namanya.

Sarti : " Hi, can you help me to make protection for my website " 

Ali : Halo, my name is Usman Ali from Pakistani. I can help you with anything regarding the website, so don't hesitate, let's get to work.

Sarti sangat senang mendapatkan jawaban bahwa Ali akan bisa mengerjakan apapun. Jadi Sarti minta dia chating melalui WA.

Sarti : oh thankyou. Can we chat on WA ? 

Namun Ali tidak serta merta memberikan nomor WA, karena menurut Ali , WA adalah untuk pribadi dan keluarga. Jadi Ali hanya memberi telegram. 

Ali : i'm sory Miss, can we chat only telegram? 

Sarti : Baiklah. 


Dalam chat nya selain bahas proyeknya Sarti, mereka juga saling membahas pekerjaan mereka masing masing yang ternyata sama dan banyak kecocokan antara mereka.


Dari percakapan singkat itu, mereka berdua menemukan banyak kesamaan. Keduanya adalah pekerja lepas yang menyukai tantangan baru. Obrolan pun mengalir begitu saja, dari proyek kerja hingga berbagi cerita tentang kehidupan sehari-hari.

Ali, yang terbiasa dengan rutinitas malamnya yang monoton, merasa ada angin segar dalam hidupnya. Sarti, dengan segala keceriaan dan semangatnya, berhasil mencairkan hatinya. 

Hari demi hari, obrolan mereka semakin intens. 

Ali :" Hai , good morning baby"

Sarti yang membaca pesan dari Ali tertawa geli dan juga ada sedikit rasa yang aneh di dalam desiran darahnya. Sarti membalas chat dari Ali .

Sarti : " It's already afternoon, why did you say morning Ali? You're funny 😄" 

Ali : " I just woke up now, so this is my morning"

Sarti : "It's 2pm here, what time is it there?"

Ali : " It's half past twelve here" 

Sarti : "oooo" 

Ali : " just oooo? " 

Sarti : " and then? "

Ali : "i Miss u 😘"

Sarti : " i hate u 🤣"

Jarak dan perbedaan waktu seakan tak menjadi penghalang bagi mereka untuk saling mengenal lebih dalam.

Awalnya Sarti mengira itu adalah candaan. Tapi lama lama desiran Aneh dalam darah mereka tak bisa membohongi perasaan mereka . 


Bab 2 . kiss goodnight


"Terlepas dari kendala bahasa dan waktu, Mereka berdua menemukan cara untuk tetap terhubung. Setiap malam, tepat pukul 1 pagi waktu indonesia, Sarti selalu berusaha menyempatkan diri untuk menyapa Ali. 

Sarti : " halo Ali, good night ,what are you doing?"

Ali : " work"

Sarti yang tidak ingin menggangu jam kerja Ali hanya bisa mengirim pesan singkat .

Sarti : " ok. Semangat 😘. Jangan lupa istirahat " 

Walaupun hanya melalui pesan singkat, mengirimkan emoji hati, atau sekedar mengucapkan ‘selamat tidur’, baginya itu adalah cara untuk membuatnya merasa lebih dekat dengan Ali. Sarti membayangkan senyumnya saat membaca pesan itu, dan itu membuatku merasa lebih tenang.

"Suatu kali, Sarti memberanikan diri untuk membuatkan video singkat untuknya. Dalam video itu, Sarti menceritakan hari-harinya, berbagi tawa, dan mengirimkan ciuman udara.

Sarti berbicara dalam hati "Aku tahu dia mungkin tidak mengerti semua kata-kataku, tapi aku berharap dia bisa merasakan ketulusan perasaanku."

Ali membalas dengan mengirimkan vidio juga. Dia mengirim vidio bagaimana dia menggunakan AI sebagai translator . 

" This is how I understand your language. If you send me a voice message, I honestly don't understand" ungkap Ali.

Sarti hanya tertawa terbahak bahak melihat ekspresi bodoh Ali. 


Flashback waktu yang singkat itu membuat Sarti sedikit bahagia.

Dulu Sarti pernah meminta agar Ali datang ke indonesia untuk meminangnya. Namun banyak alasan yang Ali kemukakan . 

Sarti : "Ali can you come to indonesia for me"

Ali : " canot "

Sarti : " why"

Ali : " Because in Indonesia there are many widows. I feel sad to see it"

Sarti : " helehhhh just reason. Alasan gak jelas. Nyleneh "

Sarti mulai badmood membaca alasan Ali yang tidak masuk akal. Dalam hati dia bicara " kalau gak ada duit buat ongkos kesini bilang, dasar gengsinya tinggi tapi bikin alasan gak jelas, aneh"

Sarti melempar gawainya di kasur dan entah kemana Sarti melenggang pergi. 


Sementara disana, Ali tak perduli dengan perasaan Sarti yang kecewa. Ali kembali asyik dengan pekerjaannya di depan laptop.



Rekomendasi

    Sarti mengirim pesan kepada Ali:

    Sarti: "Ali, selamat atas pernikahanmu. Aku bahagia melihatmu tersenyum. Semoga kalian selalu bahagia."

    Ali: "Thank you. I'm happy too."

    Sarti : "I miss you."

    Ali: "I miss you too. But this is the best for both of us."


    "Aku ingat betul saat aku melihatnya berdiri di pelaminan, bersanding dengan wanita lain. Hatiku terasa seperti teriris pisau. Aku mencoba tersenyum, mengucapkan selamat, tapi air mataku tak bisa ku bendung. Saat itu juga, aku menyadari bahwa kisah cinta kita telah berakhir." Sarti berbicara sendiri.


    Sarti merasa sangat sedih dan kesepian. Sarti ingin sekali bertemu dengan Ali secara langsung dan mengungkapkan semua perasaannya .

    Sarti: "Can we meet? Just once, I want to talk to you."

    Ali: "I don't think it's a good idea. It will be too painful for both of us."

    Sarti berusaha meyakinkan Ali, namun dia tetap pada pendiriannya.


    Sarti : "Ali, ingatkah kamu saat kita pertama kali video call? Saat itu kamu terlihat sangat gugup, dan aku tertawa terbahak-bahak. Atau saat kita saling berbagi cerita tentang mimpi-mimpi kita? Momen-momen itu sangat berharga bagiku. Aku ingin kita bisa mengulanginya lagi, tapi kali ini secara langsung."

    Ali: "I know, those were good times. But things have changed now."

    Sarti: "I know things have changed, but my feelings for you haven't. I still care about you, Ali."


    Sarti : "Aku mengerti jika kamu merasa tidak nyaman untuk bertemu sekarang. Tapi, bagaimana kalau kita bertemu di tempat yang netral dan ramai? Kita bisa hanya sekedar ngobrol sebagai teman."

    Ali: "I don't think that's a good idea. It will just make things more complicated."

    Sarti: "Please, Ali. Just give me one chance to explain everything."

    Ali tetap pada pendiriannya ya g tidak mau bertemu dengan Sarti. Mungkin Ali takut jika cinta akan bersemi kembali dan akan menghancurkan rumahtangga yang baru aja dibinanya. 


    Di tengah kekalutan hatinya, Sarti mengunjungi sebuah hotel hanya sekedar untuk refreshing. Hotel tersebut cukup mewah, dan nyaman. 

    Malam hari Sarti duduk di bar, dia memesan banyak minuman padahal dia hanya sendiri. 


    Sarti meminum banyak malam itu, saat dia hampir mabuk tiba tiba Ali datang untuk memesan minuman untuk koleganya. Sarti tidak menyadari bahwa ada Ali disampingnya. Sarti selalu meracau tentang Ali, tentang kekecewaanya. Ali yang mendengar itu akhirnya tidak tega dan mengantarkan Sarti kembali ke kamarnya. 


    Ali : "oh my God , this is my friend, Who did he come here with, sis?"

    Waiters: " Alone"


    Ali kembali ke meja koleganya untuk berpamitan karena akan mengantar Sarti.

    Ali pun memapah Sarti keluar Bar. Namun Ali bingung dimana Sarti menginap. Ali pun mengecek tas Sarti dan disitu tertera kunci no 64. Berarti dia booking kamar no 64. Ali pun mengantarkan nya. 


    Sarti : dalam keadaan mabuk " Ali, aku mencintaimu , kamu jahat sudah membuat aku jatuh cinta padamu "

    Ali : " Sarti, i love u too but this is my choice . Im sorry honey"

    Ali mengecup kening Sarti dan hendak meninggalkannya di kamar . Tanpa disadari naluri kelelakian Ali tak terbendung kan lagi. Karena rasa cintanya pada Sarti lah yang membuat Ali hilang kendali. 

    Sarti pun seolah sedang menggoda Ali dalam keadaan mabuknya itu. 

    Sarti jug tidak mau ditinggalkan oleh Ali. Sarti memeluk erat sang pujaan hatinya.

    Ali bingung, apa yang harus dilakukannya. Dia tidak bisa menahan naluri kelelakiannya.

    Sarti :" this night for me ,okay" 

    Ali : " I can't help it, can I? 

    Sarti : " hmmm... Just do it"

    Malam itu terasa sangat cepat bagi mereka berdua , Sarti bangun dipagi hari dengan masih sedikit pusing akibat mabuk tadi malam. 

    Ali masih tertidur pulas, mungkin karena capek. Malam itu Ali tidak bisa menahannya jadi Ali menginap di kamar Sarti. 

    Sarti membelainya dan berkata " akhirnya kamu berada dipelukanku Ali, walaupun dengan cara yang salah"

    Merasa bahagia telah bertemu Ali, Sarti pun menggoda Ali dengan membangunkannya di waktu yang mana biasanya Ali masih tidur. 

    Sarti: menepuk nepuk pipi Ali. " Hei... Wake up. Wake up my hubby , get out " 

    Ali terperanjat , seketika ingat istrinya .Dia lihat jam tapi kemudian tidur lagi. 

    Ali : " It's not morning yet 

    Ali menarik Sarti ke ranjang dan dipeluknya erat. Adegan ciuman berlangsung lama dan kejadian semalam terulang lagi. 

    Ali : "This is your doing, honey"

    Sarti hanya tertawa kecil. 





    Dapatkan Update Pilihan dan Terbaru Setiap hari dari Dwi Ratna Susanti. Temukan kami di Google News, caranya klik DI SINI